October 09, 2009

Falsampah di petang Jumaat

Kita selalu rasa kita menjadi mangsa dalam sesuatu keadaan. Lalu kita menyalahkan orang lain atas keadaaan yang menimpa kita itu. Kita kata mereka tak berhati perut, kita kata mereka kejam, kita kata mereka tidak faham masalah kita... dan sebagainya..

Pernahkah kita terfikir untuk melihat kepada diri kita dahulu? Mungkin penyebabnya adalah atas kelemahan atau kesilapan kita sendiri? Mungkinkah ianya sebenarnya atas ke'kurang prihatin'an kita sendiri?

Ah, itu sebenarnya lumrah hidup manusia... Yang buruk hanya pada orang lain.. terlupa nak lihat kekurangan diri sendiri...

Muhasabah diri...

-------------------------------

Perlukah disukat-sukat sekiranya hendak membuat kebaikan? Perlukah ditimbang-timbang dulu sebanyak mana hendak buat kebaikan?

"Jangan baik sangat, nanti orang pijak kepala.."

"Buat baik berpada-pada..."

Salahkah buat baik pada orang yang 'tak baik'? Salahkah jika terus berbuat baik kepada orang yang tak menghargai kebaikan kita? Salahkah berbuat baik kepada orang yang asyik meminta bantuan kita?

Yang penting ikhlas... Asalkan kita tak kisah jika tidak dihargai... Asalkan kita mampu untuk membantu..

Yang penting kita yakin janji Allah.

Yang baik dibalas baik... yang jahat dibalas jahat..

Pokok pangkalnya.. hati...

Semoga Allah ikhlaskan hati kita semua...
Semoga Allah hilangkan penyakit dalam hati kita semua...

----------------------------------

Terlalu sukarkah untuk meluahkan perkataan 'Saya minta maaf'?

"It's really hard to say I'm sorry" kata Chicago.

Memang sukar. Ketika itu segala keegoan diri terpaksa dimusnahkan. Air muka terasa jatuh berderai ke tanah saat melafazkan kalimah azimat itu sambil mengakui kesilapan diri. Saat itu, diri ini pasrah atas segala hukuman daripada penerima kalimah itu...

Ah sukarnya...

Namun hakikatnya, itulah kata-kata azimat yang dapat mengubati hati yang luka. Walaupun lukanya masih belum kering, namun terasa reda sikit selepas disapu ubat.

"You can forgive, but you can never forget"

Ah, satu lagi falsafah yang membingungkan kepala si pesalah. Sampai bila?

Hanya kepada Allah kita mengharap...

No comments: